Kehidupan Sosial Budaya
Pada masa Sultan Iskandar Muda
memerintah Kerajaan Aceh, daerah kekuasaannya sampai ke Sumatera Timur,
bahkan ke Siak dan sebagian Sumatera Tengah. Dengan demikian, terjadilah
percampuran suku bangsa, misalnya perpindahan orang Minang dari
Sumatera Barat ke Aceh menghasilkan percampuran dan membentuk satu
kebudayaan baru yang kita kenal dengan aneuk jamee. Begitu pula migrasi
penduduk Sumatera Timur yang bercampur dengan penduduk Aceh dan
melahirkan kebudayaan Tamiang di Aceh Timur. Penduduk Aceh pada umumnya
merupakan percampuran dari bangsa-bangsa lain di luar nusantara seperti
dari Arab, Persi, Cina, India, dan Portugis. Bahkan kata ACEH ada yang
mengartikan sebagai asal suku bangsa yaitu Arab, Cina, Eropa dan Hindia.
Adat istiadat yang berkembang dan
menjadi norma-norma kehidupan berakardari agama Islam yang telah
berkembang sejak abad ke-13. Ajaran Islam mengakar kuat di dalam hati
sanubari dan jejak langkah kehidupan masyarakat. Bagi orang Aceh, ajaran
agama merupakan tolok ukurdan barometer atas segala sikap,
tindak-tanduk, perbuatan, dan penampilan mereka dalam pergaulan
sesamanya. Sikap dan pandangannya dan segala macam bentuk benar-salah,
bagus-jelek, baik-buruk dan segala macam bentuk penilaian selalu
dikaitkan dengan ajaran agama Islam.
Masyarakat Aceh benar-benar
menghayati ajaran agama Islam dalam kehidupannya. Penghayatan yang
begitu besar dan mendalam terhadap ajaran agama Islam diwujudkan dalam
bentuk akulturasi antara adat dan ajaran agama. Hal ini berarti
seseorang yang telah berperilaku dan bersikap sesuai dengan yang
dituntut atau digariskan dengan adat, ia telah berperilaku dan bersikap
sesuai dengan ajaran agama atau sekurang-kurangnya tidak keluar dari
bingkai agama yang mereka anut.
Misalnya, dalam kesenian
tradisional, Aceh mempunyai identitas yang religius, komunal, demokratis
dan heroik. Dalam pergaulan sudah menjadi kebiasaan apabila dua orang
bertemu mereka saling menyapa dengan mengucapkan ‘assalamualaikum’
dengan jawaban ‘wa’alaikumsalam’. Orang pertama memberikan salam kepada
orang lain dan biasanya diikuti dengan saling berjabat tangan. Salam ini
juga digunakan pada forum-forum yang formal.
Adat istiadat yang telah berakar
pada kehidupan masyarakat tetap berjalan, misalnya pada upacara adat
perkawinan yang masih tetap dijalankan dalam masyarakat termasuk juga
upacara daur hidup lainnya. Di Kota Banda Aceh sentuhan Islam juga dapat
dilihat pada jalan protokol terdapat papan nama yang bertuliskan
kata-kata yang dikutip dari ayat-ayat suci Al Qur-an dalam membimbing
pengguna jalan raya juga papan nama kantor instansi pemerintah maupun
swasta menggunakan huruf Arab.