Film Dokumenter Sama Penting dengan Jurnalisme

Poster film dokumenter yang akan ditayangkan di Kedubes Belanda pada September nanti. (Dok. Festival Film Dokumenter Erasmus Huis 2015)


JakartaCNN Indonesia -- Banyak kasus menarik di dunia yang terungkap setelah investigasi dilakukan. Bagi sineas, hal tersebut amatlah sangat menarik untuk dirangkum menjadi dokumenter yang menghibur. 

Pecinta film di Indonesia patut bersenang hati, pasalnya, Kedutaan Besar Belanda menggelar Festival Film Dokumenter Erasmus Huis 2015, pada 6-13 September mendatang. Di acara ini, sejumlah 39 film dokumenter akan ditayangkan di tiga tempat: Kedutaan Besar Belanda, Paviliun 28 dan Art Cinema di Institut Kesenian Jakarta.
Bagi Orlow Seunke, Direktur Festival, sensasi menikmati film dokumenter sangat berbeda dengan film dari kisah nyata yang diperankan oleh bintang film dunia.

“Film yang diangkat dari kisah nyata sudah melalui berbagai tahap manipulasi. Mulai dari pemeran hingga jalan cerita. Di film dokumenter, tidak boleh ada kebohongan sedikit pun. Penonton menjadi hakimnya,” kata Seunke kepada CNN Indonesia.

Mengutamakan kebenaran, Seunke menganggap kalau film dokumenter juga sama pentingnya dengan jurnalisme karena memakai hati nurani dalam menggarapnya.

“Baik film dokumenter dan jurnalisme memiliki kemampuan merubah situasi menjadi lebih baik. Mereka sama-sama melakukan invetigasi dan kritik,” ujar Seunke.

Kini, film dokumenter menemui tantangan baru, yaitu mengedepankan hiburan agar mendapat khalayak. Selama ini banyak yang masih beranggapan kalau film dokumenter sangat membosankan sehingga kurang digemari. Hal ini tidak dipungkiri oleh Seunke.

“Apakah kemudian harus membuat film dokumenter yang komersial? Ini seperti pertanyaan 'ayam atau telur.' Tapi mau tidak mau para sineas harus mulai memutar otak untuk membuat tema dokumenter yang berat mudah dinikmati,” kata Seunke.

Dalam keterangan pers yang diterima, Duta Besar Belanda untuk Indonesia, Rob Swartbol, mengatakan film dokumenter penting untuk membuka mata seseorang.

“Film dokumenter menunjukkan kepada kita kalau ada dunia lain di luar sana. Semoga Festival Film Dokumenter Erasmus Huis 2015 dapat menyumbang sebuah perubahan yang penting bagi masyarakat Indonesia,” kata Swartbol.

Festival Film Dokumenter Erasmus Huis 2015 dapat disaksikan secara gratis di Kedutaan Besar Belanda, Paviliun 28 dan Art Cinema di Institut Kesenian Jakarta. Untuk jadwal penayangan film bisa dilihat melalui situs www.erasmusdocfest.com.




 
Copyright © 2014 Share In Love - All Rights Reserved
Template By. Catatan Info