Tari Kreasi Baru Yang Berpolakan Tradisi


Pendahuluan
Salam sejahtera to kita semua…

Dalam penulisan tentang tari kali ini saya ingin berbagi ilmu mengenai bagaimana kita melihat dari sisi yang terpenting, ada langkah yang harus diketahui sebelum masuk pada penggarapan. Seni tari yang sering kita jumpai di sanggar-sanggar  tari, biasanya hanya mempelajari teknik geraknya saja, sementara pengetahuan tentang latar belakang dan ruang likup tari itu sendiri sangat sedikit dipelajari, mungkin dari catatan saya ini bisa saling berbagi pada teman/ kawan dan sahabat yg seprofesi.

Pengertian tari ;

Seni adalah pengalaman dalam bentuk medium indrawi yang menarik dan di tata dengan rapi, yang di wujudkan untuk dikomunikasikan dan di renungkan. Seni adalah karya manusia yang dapat menimbulkan rasa senang dalam rohaniahnya.
Kekayaan Seni Tari
Berdasarkan unsur-unsur gerak. Unsur-unsur yang terdapat dalam gerak tari
terdiri dari :
1. Tenaga: Unsur tenaga terdapat pada intensitas tekanan atau aksen dan Kualitas pengaliran energi untuk mewujudkan gerak yang diharapkan.
2. Unsur Ruang: Unsur ruang terdapat pada perlakuan melakukan bentuk – bentuk dan arah gerak disesuaikan dengan tuntutan kesesuaiannya baik dengan ruang pribadi maupun ruang umum. 
Ruang pribadi; diartikan sebagai ungkapan gerak tubuh yang berkaitan dengan volume atau ukuran besar kecilnya atau terbuka dan tertutupnya gerak, level atau ukuran tinggi rendahnya posisi tubuh padasaat melakukan gerakan dalam keadaan ditempat. 
Ruang umum; diartikan sebagai ungkapan gerak tubuh “ruang pribadi”, yang dilakukan berkesinambungan sehingga menimbulkanperpindahan tempat dari satu tempat ke tempat lain, atau yang disebut arah hidup (arah bergerak).
3. Waktu
Unsur waktu dapat dibedakan menjadi tiga macam yaitu :Irama, yaitu suatu ukuran/ketetapan waktu yang dijadikan patokan atau pijakan/ rel pada saat melakukan gerak (lambat, sedang, cepat).
Ritme, yaitu pengaturan waktu melakukan rangkaian gerak dalam patokan irama tertentu. 
Tempo,yaitu ukuran waktu yang dipergunakan dalam melakukan suatu ragam gerak tari. Waktu yang diukur oleh perasaan pelaku disesuaikan dengan rasa irama/musikalitasnya 
1. Tari Tradisional
Tari tradisional adalah tari yang telah melampaui perjalanan perkembangannya cukup lama, dan senantiasa berfikir pada pola-pola yang telah mentradisi.
Tari tradisional, yaitu tari yang hidup dan berkembang di kalangan masyarakat. Pada jaman feodal di Indonesia dengan munculnya kerajaan Hindu pada sekitar tahun 400 M. Tari yang hidup di kalangan rakyat sesuai dengan kehidupan sosial masyarakatnya, masih sederhana dan banyak berpijak warisan seni tradisional. Faktor alam serta lingkungan dan agama/kepercayaan, sangat berpengaruh terhadap bentuk-bentuk seni tarinya. Sehingga tari tradisional masyarakat sangat beraneka ragam sesuai dengan kondisi rakyatnya, alam dan agama/kepercayaannya.
2. TariKreasi
Yang dimaksud dengan tari kreasi di sini adalah suatu bentuk garapan/karya tari setelah bentuk-bentuk tari tradisi hidup berkembang cukup lama di masyarakat. Bentuk tarian ini bermunculan sebagai ungkapan rasa bebas, mulai ada gejalanya setelah Indonesia merdeka padatahun 1945. Kebebasan ini mendorong pula kreativitas para seniman tari, setelah melihat/merasakan ada perubahan jaman dalam kehidupan masyarakat dan menjadikan motivasi untuk membuat karya-karya baru memenuhi kebutuhan jaman, Pada garis besarnya tari kreasi dibedakan menjadi dua golongan yaitu:
1.Tari Kreasi Baru Berpolakan Tradisi
Yaitu tari kreasi yang garapannya dilandasi oleh kaidah-kaidah tari tradisi, baik dalam koreografi, musik, rias dan busana, maupun tata teknik pentasnya. Walaupun ada pengembangan tidak menghilangkan esensi ketradisiannya.
2.Tari Kreasi Baru Tidak Berpolakan Tradisi (Non Tradisi)
Tari Kreasi yang garapannya melepaskan diri pola-pola tradisi baik dalam hal koreografi, musik, rias dan busana, maupun tata teknik pentasnya. Walaupun tarian ini tidak menggunakan pola-pola tradisi, tidak berarti sama sekali tidak menggunakan unsur-unsur tari tradisi, mungkin saja masih menggunakannya tergantung pada konsep gagasan penggarapnya. Tarian ini disebut juga tari modern, yang istilahnya berasal dari kata Latin “modo” yang berarti baru saja
Kekayaan Tari Berdasarkan tema
Yang dimaksud dengan tema di dalam tari ialah kandungan isi ungkapan koreografi yang sesuai dengan konsep garapannya. Berdasarkan tema yang digarap, komposisi tari dapat dibedakan antara yang diolah berdasarkan tema literer dan non literer. Komposisi tari literer adalah komposisi tari yang digarap dengan tujuan untuk menyampaikan pesan-pesanseperti : ceritera, pengalaman pribadi, interpretasi karya sastra, dongeng, legenda, ceritera rakyat, sejarah dan sebagainya. Sedangkan komposisi tari non literer adalah komposisi tari yang semata-mata diolah berdasarkan penjelajahan dan penggarapan keindahan unsur-unsur gerak: ruang, waktu dan tenaga. Bentuk yang kedua ini dapat digarap berdasarkan pengembangan berbagai macam aspek: interpretasi (tafsiran) musik, penjelajahan gerak, eksplorasi permainan suara, permainan cahaya atau unsur-unsur estetislainnya (Sal Murgiyanto,1986:123).
Dengan demikian tema literer yang terkandung dalam tari terdiri dari : ketuhanan, kemanusiaan, alam dan binatang, dan ungkapan isinya tentang erotik (percintaan/kebirahian), heroik (kepahlawanan), pantomimik(peniruan) dan komikal (komedi)
Penutup
Dari uraian yang saya tuliskan dalam catatan ini, bahwa seni tari merupakan sebuah karya manusia yang diekspresikan dalam gerak – gerak yang indah.
Konsep garapan pada seni tari terbagi menjadi tari tradisional dan tari
kreasi dengan tema Literer dan Non Literer sebagai acuan konsep garapan
semoga dari catatan ini kita bisa lebih melihat hal-hal yang dapat membuat kita terus berkarya dengan konsep dasar sebuah perubahan pada kekurangan-kekurangan masa lalu.
Banda 06 Oktober 2010
Penulis Oleh ; Kaka Zafana
jejak langkah ku 

 
Copyright © 2014 Share In Love - All Rights Reserved
Template By. Catatan Info